Cerita Darinya dan Dirinya

yang tak kian luput.

Muhammad Ridho Rizqillah
2 min readNov 17, 2021
Photo by engin akyurt on Unsplash

Sudah mencoba untuk berjalan menjauh darinya. Menyudahi semua yang sudah berlalu bersama dirinya. Tapi apa yang terjadi dengannya tak kunjung luput dari ingatan dan bayangan akan masa lalu. Diulas secara terus menerus memori bersama dirinya, setiap langkah dan ucapan tentang kita yang tak pernah membosankan untuk diulangi.

Pernah terlintas keinginan untuk meninggalkan semuanya, berpaling dari hal itu, merelakan semuanya. Tapi apa daya, dirinya hanyalah manusia biasa, juga memiliki hati yang tak kuat menahan rasa yang begitu dalam. Perilaku kontradiktif dari akal pikiran dengan hati tidak bisa dihindari. Akalnya sudah menentang perilaku hati yang bebal tak karuan.

Dirinya masih berharap untuk kembali ke masa-masa sebelum sekarang. Masa ketika tidak terpikirkan alasan untuk pergi, alasan untuk berjalan masing-masing, sampai alasan untuk tetap bersama. Dirinya hanya berani mengandai tapi tidak berani untuk keluar dan meluapkan apa yang sudah terbendung di dalam dirinya. Hanya dapat memendam dalam diam dan bercerita kepada dirinya sendiri.

Darinya yang di sana. Dirinya tidak tau apa isi hatinya, bagaimana perasaannya, mengapa terjadi demikian. Apakah yang terbayang oleh dirinya ternyata sesuai dengan apa yang ada dalam benaknya? Darinya hanya sebatas angan-angan yang samar, perasaan yang mungkin pudar, pernyataan yang sudah hambar, dan pengakuan yang tak lagi berdasar.

Semoga yang terbaik diberikan untuk dirinya, dirinya yang masih terpaut padanya. Cerita darinya tidak akan pernah terlupakan walau nantinya akan teriris waktu. Semoga sehat dan bahagia selalu.

--

--